Mendengar kata kanker, orang akan langsung bergidik. Penyakit ganas ini
menyerang tanpa pandang usia dan jenis kelamin. Yang mengkhawatirkan,
penyakit ini sulit atau bahkan hampir mustahil disembuhkan. Yang menjadi
pertanyaan kemudian adalah, apa yang bisa membuat seseorang terkena
kanker?
Kanker pada dasarnya terjadi karena mutasi sel-sel normal
secara berulang sehingga membentuk sel ganas yang berkembang secara tak
terkendali dan mengganggu kelangsungan hidup sel-sel normal.
Yang
unik dari sel kanker adalah kemampuannya untuk membuat sendiri pembuluh
darah agar sel-sel kanker yang tumbuh dapat memasok makanannya sendiri.
Seluruh
sel-sel di bagian tubuh yang bisa membelah bisa berubah menjadi sel
kanker, kecuali kuku dan rambut. Oleh karena itu, kanker ada berbagai
macam jenis sesuai tempat tumbuhnya, mulai dari kanker kulit, payudara,
prostat, paru, hingga kanker darah. Penyebabnya pun juga beraneka ragam.
"Faktor
penyebab kanker adalah keturunan dan lingkungan. Orang belum tentu kena
kanker jika belum ada kesesuaian antara faktor keturunan dan
lingkungan. Contohnya pada pasien kanker paru, ada banyak pasien yang
terserang kanker paru karena kebiasaan merokok. Namun ada juga perokok
yang tidak terkena kanker paru. Padahal rokok diketahui sangat berisiko
memicu kanker," kata Dr dr Andhika Rachman, SpPD, dokter ahli kanker
dari RS Kanker Dharmais seperti dituturkan kepada detikHealth, Rabu (27/6/2012).
Secara umum, dr Andhika menjelaskan bahwa penyebab kanker bisa digolongkan karena acquired dan congenital. Dikatakan acquired jika proses terjadinya kanker karena berbagai faktor yang didapatkan setelah kelahiran. Sedangkan congenital jika kanker terjadi karena proses patologis atau individu sudah berpotensi kanker sejak sebelum dilahirkan.
Faktor-faktor yang didapat setelah kelahiran dari lingkungan (acquired) jauh lebih besar pengaruhnya dalam perkembangan kanker. Perbandingan kasarnya adalah sekitar 80% kejadian kanker bersifat acquired dan 20% sisanya karena congenital.
Penyebab
dari faktor lingkungan pun ada bermacam-macam, salah satu contohnya
adalah makanan. Makanan yang mengandung kadar garam yang tinggi, makanan
yang diasapi, daging merah, makanan fermentasi, makanan gosong hingga
bahan kimia dalam makanan seperti formalin terbukti bisa memicu kanker.
Mutasi
sel bisa juga disebabkan oleh radiasi nuklir. Contoh kasusnya, beberapa
tahun setelah bom atom meluluhlantakkan kota Hiroshima pada Perang
Dunia II, warga di sekitar kota yang masih selamat banyak mengalami
kanker kulit. Tak hanya itu, paparan medan listrik di luar kapasitas
yang mampu diterima oleh sel juga bisa memicu kanker.
"Pada kanker hati, penyebabnya kebanyakan dipicu oleh penyakit hepatitits B dan C. Kanker lambung bisa dipicu oleh infeksi Helicobacter pylori karena
maag yang terjadi secara berulang sehingga merusak lapisan lambung.
Kanker esofagus bisa ditimbulkan oleh naiknya asam lambung ke
kerongkongan. Seringnya asam lambung yang naik ini akan menciptakan
baret esofagus dan akhirnya memicu kanker," kata dr Andhika.
Dr
Andhika sangat menganjurkan pentingnya deteksi dini. Semakin cepat
kanker dideteksi, kemungkinan sembuhya juga makin besar. Kanker yang
masih berada dalam stadium bawah masih memiliki kemungkinan besar untuk
disembuhkan. Semakin lanjut stadiumnya, maka kanker akan makin sulit
disembuhkan.
Beberapa tingkat keparahan kanker beserta kemungkinan sembuhnya adalah sebagai berikut:
Pada stadium I, kemungkinan sembuhnya sebesar 90%
Pada stadium II, kemungkinan sembuhnya menurun jadi 70%
Pada stadium II, kemungkinan sembuhnya menjadi 40%, dan
pada stadium IV, pasien hanya memiliki 20% kemungkinan bertahan hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar